Di tengah krisis kemanusiaan yang masih melanda saudara-saudari kita di Palestina, akses terhadap air bersih menjadi sebuah kemewahan yang sangat sulit didapatkan. Namun, kepedulian tak pernah mengenal batas. Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan dari #OrangBaik di Indonesia, NF Peduli berhasil menyalurkan bantuan air bersih Gaza yang sangat krusial. Pada bulan Oktober 2025 yang lalu, amanah para donatur telah terwujud dalam bentuk 5 truk tangki air bersih yang tiba dengan selamat untuk para pengungsi dan warga terdampak di G4z4. Kolaborasi Kebaikan Lintas Batas: NF Peduli & Al-Khair Untuk memastikan bantuan ini sampai kepada yang paling berhak, NF Peduli menjalin kolaborasi nyata dengan lembaga kemanusiaan internasional, Al-Khair Foundation. Sinergi ini memungkinkan proses distribusi berjalan lancar, menjangkau titik-titik pengungsian yang paling membutuhkan air untuk minum, memasak, dan sanitasi dasar. Penyaluran 5 truk tangki ini adalah bukti bahwa kebaikan yang terorganisir mampu memberikan dampak yang signifikan. Setiap Tetes Adalah Harapan: Momen Penyaluran yang Penuh Syukur Bagi kita, air mungkin hal yang biasa. Namun bagi mereka, setiap tetesnya adalah harapan dan penyelamat hidup. Bantuan ini tidak hanya menghilangkan dahaga, tetapi juga membantu mencegah penyebaran penyakit akibat penggunaan air yang tidak higienis. Raut wajah penuh syukur dan senyum anak-anak saat menerima air bersih menjadi pemandangan yang tak ternilai harganya. Saksikan momen-momen penuh haru saat bantuan tiba melalui video dokumentasi berikut: (Sematkan/Embed Video YouTube di Sini) https://youtu.be/_1Su0NemPUY [Saran: Sisipkan foto terbaik dari dokumentasi di sini. Gunakan Alt Text pada gambar: “Distribusi bantuan air bersih Gaza oleh relawan NF Peduli”] Amanah Anda Telah Tersampaikan, Terima Kasih #OrangBaik! Program ini tidak akan pernah terwujud tanpa uluran tangan dan kemurahan hati para donatur. Kami dari NF Peduli mengucapkan jazaakumullahu khairan katsiran, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada setiap individu yang telah menitipkan donasinya. Kepercayaan Anda adalah bahan bakar bagi kami untuk terus bergerak menebar manfaat. Perjuangan Belum Usai: Mari Terus Alirkan Kepedulian Anda Meski bantuan telah tersalurkan, perjuangan saudara kita di P4lestin4 masih panjang. Kebutuhan akan pangan, medis, dan air bersih masih sangat tinggi. Jangan biarkan aliran kebaikan ini terhenti. Mari terus bergandengan tangan dan menjadi bagian dari solusi. Salurkan donasi terbaik Anda untuk Palestina melalui kanal resmi NF Peduli: 💧 DONASI DAKWAH & SOSIAL 💧 Rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) Nomor Rekening: 7128233468 Atas Nama: Yayasan Nurul Fikri Peduli Crowdfunding Online (Lebih Mudah & Cepat) Klik Tautan: https://nurulfikripeduli.id/campaign/palestina/ Informasi & Konfirmasi Donasi (Admin) WhatsApp: 0812-9559-4221 Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan kita dengan pahala yang berlipat, keberkahan, dan kemudahan dalam segala urusan. Aamiin.
Simulasi Bencana Gempa Bumi di TKIT Nurul Fikri Bersama UPT Damkar Cimanggis
Depok, 23 September 2025 – TKIT Nurul Fikri mengadakan kegiatan Pelatihan Simulasi Bencana Gempa Bumi yang melibatkan anak didik, guru, serta karyawan sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga sekolah dalam menghadapi potensi bencana alam, khususnya gempa bumi. Pelatihan ini terlaksana berkat kolaborasi antara TKIT Nurul Fikri, Nurul Fikri Peduli, dan UPT Damkar Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Acara berlangsung di halaman TKIT Nurul Fikri dan dipandu langsung oleh Pak Sastra Winata, selaku Danton UPT Damkar Cimanggis. https://nurulfikripeduli.id Edukasi Siaga Bencana Sejak Usia Dini Dalam simulasi ini, anak-anak diajarkan bagaimana bersikap ketika gempa bumi terjadi, mulai dari berlindung di tempat aman, hingga cara evakuasi menuju titik kumpul. Guru dan karyawan sekolah juga ikut serta, sehingga seluruh warga sekolah memahami prosedur penanggulangan bencana dengan baik. Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak, sekaligus melatih keberanian dan kesadaran mereka akan pentingnya siaga bencana sejak dini. Dengan demikian, sekolah bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga tempat melatih keterampilan hidup yang penting untuk keselamatan bersama. Kolaborasi untuk Sekolah Siaga Bencana Pelaksanaan pelatihan ini membuktikan pentingnya kerjasama antara lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan instansi pemerintah dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman. TKIT Nurul Fikri bersama Nurul Fikri Peduli dan UPT Damkar Cimanggis berkomitmen terus memberikan edukasi kebencanaan yang bermanfaat. “Melatih kesiapsiagaan bencana sejak dini adalah investasi untuk keselamatan generasi masa depan,” ujar Pak Sastra Winata dalam pelatihan. Dengan adanya pelatihan simulasi bencana gempa bumi di TKIT Nurul Fikri, diharapkan anak-anak, guru, dan karyawan semakin siap menghadapi kemungkinan bencana. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk terus membangun budaya siaga bencana.
Apa Itu Islam, Iman, dan Ihsan? Kupas Tuntas Hadits Arbain Nawawi ke-2
Hadits Arbain Nawawi ke-2 menjadi salah satu ajaran penting yang merangkum inti agama Islam. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad ﷺ menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Malaikat Jibril mengenai tiga hal mendasar. Yaitu: Islam, Iman, dan Ihsan. Dialog singkat ini bukan sekadar percakapan, melainkan penegasan bahwa ketiga unsur tersebut adalah fondasi yang menyempurnakan agama seorang Muslim. Diriwayatkan bahwa Malaikat Jibril datang menemui Rasulullah dalam wujud seorang laki-laki tampan, berpenampilan sangat bersih, dan mengenakan pakaian putih tanpa tanda-tanda perjalanan jauh. Kehadirannya mengejutkan para sahabat, karena mereka tidak mengenalnya. Lalu ia duduk dekat dengan Rasulullah ﷺ dan mengajukan beberapa pertanyaan, dimulai dengan “Apa itu Islam?” Nabi pun menjawab bahwa Islam adalah bersyahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji bagi yang mampu. Inilah lima rukun Islam yang menjadi identitas lahiriah seorang Muslim. Setelah itu Jibril bertanya, “Apa itu Iman?” Rasulullah ﷺ menjawab bahwa iman adalah keyakinan kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab, para rasul, hari akhir, serta percaya pada takdir baik maupun buruk. Enam rukun iman ini menunjukkan dimensi keyakinan yang tidak kasat mata, namun menjadi dasar dari seluruh amal ibadah seorang Muslim. Pertanyaan berikutnya, “Apa itu Ihsan?” Rasulullah ﷺ menjelaskan, “Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya, yakinlah bahwa Dia senantiasa melihatmu.” Inilah dimensi spiritual tertinggi, ketika seorang Muslim beribadah dengan penuh kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap detik kehidupannya. Hadits ini menunjukkan betapa Islam, Iman, dan Ihsan saling berkaitan. Islam menekankan pada praktik lahiriah, Iman menegaskan keyakinan batiniah, dan Ihsan melengkapi keduanya dengan kualitas spiritual yang penuh kesungguhan. Seorang Muslim yang hanya mengamalkan rukun Islam tanpa memperkuat iman bisa kehilangan makna, begitu pula iman yang tidak diwujudkan dalam amal ibadah akan terasa kosong. Ihsan hadir untuk menyempurnakan keduanya dengan menghadirkan rasa kehadiran Allah dalam segala hal. Relevansi hadits ini sangat besar dalam kehidupan modern. Banyak orang yang menjalankan ibadah sebatas rutinitas tanpa menghadirkan hati dan kesadaran penuh. Konsep Ihsan mengingatkan kita bahwa kualitas ibadah bukan hanya ditentukan oleh jumlah rakaat atau banyaknya amal, melainkan oleh kesadaran bahwa Allah selalu melihat setiap perbuatan kita. Dengan Ihsan, seorang Muslim akan lebih berhati-hati dalam bersikap, lebih jujur dalam bekerja, serta lebih tulus dalam berbuat baik. Selain itu, hadits ini juga memberikan pelajaran berharga dalam metode pendidikan. Cara Jibril bertanya kepada Rasulullah ﷺ di hadapan para sahabat menjadi model pembelajaran interaktif. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mendorong perhatian, melibatkan audiens, dan memberikan kesempatan bagi semua yang hadir untuk memahami inti ajaran Islam. Metode tanya jawab ini menunjukkan bahwa mengajar bukan hanya sekadar menyampaikan informasi, melainkan juga menggugah rasa ingin tahu dan melibatkan partisipasi. Menariknya, hadits ini juga menyinggung adab dan penampilan. Malaikat Jibril datang dengan pakaian rapi dan bersih, memberi isyarat bahwa menghadiri majelis ilmu sebaiknya dilakukan dengan sikap sopan dan tampilan yang terhormat. Hal ini menjadi pengingat bagi umat Islam bahwa ilmu adalah sesuatu yang mulia, dan menghormatinya termasuk dengan cara menjaga kebersihan diri saat belajar. Jika direnungkan lebih dalam, Hadits Arbain ke-2 ini tidak hanya berbicara tentang agama dalam arti sempit, melainkan juga menyentuh aspek etika, spiritualitas, dan pendidikan. Islam memberi pedoman tindakan, Iman menanamkan keyakinan, dan Ihsan menumbuhkan kesadaran spiritual yang menyeluruh. Ketiganya membentuk keseimbangan yang sempurna bagi seorang Muslim dalam menjalani kehidupan dunia sekaligus mempersiapkan kehidupan akhirat. Pada akhirnya, Islam, Iman, dan Ihsan adalah tiga pilar yang tidak bisa dipisahkan. Hadits ini mengajarkan kita untuk tidak hanya berhenti pada formalitas ibadah, tetapi juga memperkuat keyakinan dan menghadirkan rasa kehadiran Allah dalam setiap langkah hidup. Dengan begitu, agama tidak hanya hadir di masjid atau dalam ritual, melainkan membimbing seluruh aspek kehidupan sehari-hari. nurulfikripeduli.id Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Islam, Iman, dan Ihsan 1. Apa itu Islam dalam Hadits Arbain ke-2?Islam dalam hadits ini dijelaskan sebagai praktik nyata berupa syahadat, shalat, zakat, puasa Ramadhan, dan haji jika mampu. Inilah lima rukun yang menjadi dasar amal lahiriah seorang Muslim. 2. Apa perbedaan Islam dan Iman?Islam lebih menekankan pada amal perbuatan yang terlihat, seperti ibadah fisik. Sedangkan Iman berkaitan dengan keyakinan batin yang tidak terlihat, seperti percaya kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir, dan takdir. Keduanya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. 3. Apa itu Ihsan dan mengapa penting?Ihsan adalah beribadah kepada Allah seakan-akan kita melihat-Nya. Jika tidak mampu, maka yakinlah bahwa Allah selalu melihat kita. Ihsan penting karena meningkatkan kualitas ibadah dari sekadar rutinitas menjadi ibadah penuh kesadaran spiritual. 4. Bagaimana cara menerapkan Ihsan dalam kehidupan sehari-hari?Ihsan dapat diterapkan dengan menjaga niat dalam setiap amal, berbuat baik dengan tulus, berlaku jujur dalam pekerjaan, serta senantiasa merasa diawasi Allah dalam segala aktivitas, baik di tempat umum maupun pribadi. 5. Mengapa hadits ini dianggap sangat penting?Hadits Arbain ke-2 merangkum inti agama Islam dalam tiga konsep besar: Islam, Iman, dan Ihsan. Ketiganya membentuk fondasi yang menyeluruh, sehingga seorang Muslim yang memahami hadits ini dapat menjalankan agamanya secara utuh, lahir maupun batin. sumber: ustadz farid nu’man hasan dalam tayangan youtube NF Peduli TV https://youtu.be/VW85f_EZWZc
Menjaga Lisan, Membangun Hubungan yang Lebih Baik
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar pepatah “mulutmu harimaumu,” sebuah pengingat betapa ucapan bisa menjadi bumerang yang menyakitkan bagi diri sendiri dan orang lain. Lisan, yang sekilas tampak sederhana, memiliki kekuatan luar biasa. Ia bisa menjadi sumber kebaikan, atau sebaliknya, menjadi alat penghancur jika tak digunakan dengan bijak. Sehingga menjaga lisan sangat penting sekali untuk kita kelola. Dalam kajiannya, Ustadz Farid Nu’man menyoroti beberapa bentuk tergelincirnya lisan yang seringkali luput dari perhatian kita. Beliau menjelaskan bagaimana lisan dapat menyakiti, menyesatkan, bahkan membela kebatilan. Artikel ini akan mengupas lebih dalam lima bentuk tergelincirnya lisan yang harus diwaspadai. 1. Ucapan Tanpa Adab: Mencela dan Merendahkan Orang Lain Salah satu bentuk tergelincirnya lisan yang paling umum adalah mengeluarkan ucapan tanpa adab. Ini termasuk mencela, mendamprat (roasting), atau menghina orang lain dengan tujuan merendahkan. Tindakan seperti ini bukan hanya melukai perasaan, tetapi juga dapat memicu kebencian, perpecahan, dan konflik. Dalam Islam, menjaga adab dalam berbicara adalah hal yang sangat penting. Rasulullah SAW selalu mengajarkan untuk berbicara dengan lemah lembut, penuh kasih, dan menghindari kata-kata yang menyakitkan. Menjaga lisan dari menghina orang lain bukan hanya tentang menjaga hubungan sosial, tetapi juga mencerminkan keimanan dan akhlak seseorang. 2. Berkata Tanpa Hujjah: Bohong, Gosip, dan Hoaks Perkataan tanpa dasar atau hujjah seringkali menimbulkan fitnah dan kebohongan. Bohong, gosip, dan menyebarkan hoaks adalah contoh nyata bagaimana lisan bisa tergelincir tanpa kita sadari. Di era digital ini, menyebarkan informasi yang tidak benar semakin mudah dilakukan, namun dampaknya bisa sangat merusak. Menyebarkan informasi tanpa memastikan kebenarannya adalah tindakan yang tidak hanya membahayakan orang lain, tetapi juga diri sendiri. Allah SWT sangat membenci dusta, dan Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” 3. Ucapan yang Tidak Pantas: Menyembunyikan Kebenaran atau Berbicara Tidak Pada Tempatnya Tergelincirnya lisan juga bisa terjadi ketika kita berkata-kata di luar konteks, berlebihan, atau menyembunyikan kebenaran. Kadang-kadang, dalam situasi tertentu, seseorang bisa tergoda untuk berbicara lebih banyak daripada yang seharusnya, atau malah memilih diam ketika seharusnya berbicara untuk menyuarakan kebenaran. Sangat penting untuk memahami bahwa ada waktu dan tempat yang tepat untuk berbicara. Salah satu bentuk kedewasaan dalam berkomunikasi adalah mengetahui kapan harus diam dan kapan harus berbicara. Sebuah hadis Rasulullah SAW menyebutkan, “Barangsiapa yang menjaga lisannya, maka Allah akan menutupi kesalahannya.” Baca Juga: Bagaimana berinteraksi dengan al Qur’an 4. Diam Saat Harus Menyampaikan Kebenaran Kebisuan bisa menjadi bentuk lain dari tergelincirnya lisan. Ketika seseorang memilih diam dalam situasi di mana ia seharusnya menyuarakan kebenaran, ini bisa menjadi kesalahan besar. Diam saat melihat ketidakadilan, kebatilan, atau kedzaliman adalah bentuk lain dari kesalahan dalam penggunaan lisan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT sering mengingatkan kita untuk menyampaikan kebenaran, meski kadang itu terasa berat atau tidak populer. Menyuarakan kebenaran adalah bagian dari tanggung jawab moral setiap Muslim. 5. Membela Orang-Orang Zalim Salah satu tergelincirnya lisan yang paling berbahaya adalah ketika seseorang menggunakan ucapannya untuk membela orang-orang zalim. Membela kezaliman, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat memperkuat ketidakadilan di masyarakat. Dalam Islam, keadilan adalah pilar utama kehidupan. Membela yang salah sama dengan meruntuhkan pilar tersebut. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati agar lisan kita tidak menjadi alat pembenaran bagi tindakan-tindakan yang merugikan orang lain. Kesimpulan: Bijak dalam Menggunakan Lisan Lisan adalah anugerah dari Allah SWT yang harus kita jaga dengan penuh tanggung jawab. Sebuah perkataan yang baik dapat mendatangkan rahmat, tetapi ucapan yang salah dapat membawa bencana. Ustadz Farid Nu’man mengingatkan kita untuk selalu introspeksi diri dan berhati-hati dalam berkata-kata, agar kita terhindar dari tergelincirnya lisan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Menjaga lisan bukan hanya tentang menjaga hubungan dengan sesama manusia, tetapi juga bagian dari menjaga hubungan kita dengan Allah SWT. Semoga kita semua dapat terus belajar untuk menggunakan lisan dengan bijak, menyuarakan kebenaran, dan menjauhkan diri dari segala bentuk ucapan yang menyakiti.
Berinteraksi dengan Al-Qur’an: Menjalani Akhlak Mulia
Dalam kehidupan sehari-hari, interaksi dengan Al-Qur’an merupakan refleksi dari akhlak seorang Muslim. Ust. Anwar Nasihin, Lc., menekankan pentingnya akhlak mulia sebagai landasan bagi umat Islam. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai bagaimana cara berinteraksi dengan Al-Qur’an dan mengapa hal ini sangat vital bagi kehidupan beriman. Mengapa Akhlak Mulia Itu Penting? 1. Eksistensi Manusia: Akhlak yang baik menunjukkan keberadaan dan harga diri seseorang. Tanpa akhlak, individu tidak akan dihormati di masyarakat. 2. Misi Rasulullah: Innamaa bu’istu li utammima makaarimal Akhlaq Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Melalui dakwah yang bijak, kita bisa memperbaiki diri dan orang lain. 3. Nilai Kehidupan: Akhlak mulia menentukan nilai seseorang. Dalam interaksi sosial, akhlak menjadi faktor yang membuat hubungan sosial menjadi nyaman. 4. Pembeda Manusia dan Binatang: Akhlak membedakan manusia dari makhluk lainnya. Manusia memiliki tata krama yang tidak dimiliki binatang, menjadikan akhlak sebagai tanda kemuliaan. Interaksi dengan Al-Qur’an Langkah-langkah Berinteraksi 1. Membaca Al-Qur’an: Luangkan waktu setiap hari untuk membaca Al-Qur’an. Ini adalah langkah pertama dalam membangun hubungan yang kuat dengan kitab suci. 2. Memahami: Jangan hanya membaca, tetapi pahami makna dari setiap ayat. Pengetahuan akan memperdalam rasa cinta dan kepatuhan. 3. Menghayati: Rasakan setiap kata dan pesan yang terkandung. Hayati ajaran yang dapat membentuk karakter kita menjadi lebih baik. 4. Mengamalkan: Implementasikan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan nyata adalah cerminan dari pemahaman kita. 5. Mendakwahkan: Bagikan pemahaman dan pengalaman Anda kepada orang lain. Dakwah bukan hanya tanggung jawab ulama, tetapi juga setiap Muslim. Baca Juga: https://nurulfikripeduli.id/jumat-berkah-keutamaan-sedekah-di-hari-jumat/ Interaksi dengan Al-Qur’an adalah bagian integral dari akhlak seorang Muslim. Melalui akhlak mulia, kita bisa membangun karakter yang baik dan hubungan yang harmonis dalam masyarakat. Dengan berkomitmen untuk membaca, memahami, menghayati, mengamalkan, dan mendakwahkan Al-Qur’an, kita akan lebih dekat kepada Allah SWT dan menjalani hidup yang penuh berkah. Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai panduan dalam setiap langkah kehidupan kita. Wallahu ‘alam
Kajian Sirah Nabawiyyah NF Peduli
(Kamis, 29/08/2024 ) Telah terlaksana kajian rutin bulanan karyawan NF Peduli dengan tema “Sirah Nabawiyyah” di Aula Rumah Peduli, yang dipandu oleh pemateri, KH. Aunur Rafiq, Lc., MA. Kajian ini dihadiri oleh para karyawan NF Peduli sebagai upaya untuk memperdalam pemahaman mereka tentang karakter keislaman dan perjalanan hidup Rasulullah SAW serta hikmah yang terkandung di dalamnya. Ada beberapa poin penting yang perlu kita fahami terkait sirah nabawiyyah, yaitu: Memahami Konsep Sirah Nabawiyyah Sirah Nabawiyyah adalah catatan sejarah tentang kehidupan Rasulullah SAW, yang mencakup segala aspek dari kelahiran hingga wafat beliau, serta perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam. Memahami Sirah Nabawiyyah tidak hanya sebatas mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi, tetapi juga menggali nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Urgensi Mempelajari Sirah Nabawiyyah Mengapa mempelajari Sirah Nabawiyyah begitu penting? **KH. Aunur Rafiq, Lc., MA.** menjelaskan bahwa memahami perjalanan hidup Rasulullah SAW memberikan kita panduan yang jelas tentang bagaimana seorang Muslim seharusnya hidup. Sirah Nabawiyyah memberikan contoh nyata tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan penuh keberanian, keikhlasan, kesabaran, dan keteguhan dalam berpegang pada kebenaran. Keistimewaan Sirah Nabawiyyah Sirah Nabawiyyah memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya: -Panduan Hidup: Menyediakan teladan hidup yang sempurna dari Rasulullah SAW dalam berbagai situasi, baik sebagai pemimpin, pedagang, suami, ayah, maupun sahabat. – Sumber Inspirasi: Menginspirasi umat Islam untuk memperkuat iman dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. – Meneguhkan Keimanan: Mengingatkan kita akan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat untuk menegakkan agama Islam, sehingga memperteguh keyakinan kita terhadap kebenaran ajaran Islam. Manfaat Mempelajari Sirah Nabawiyyah Mempelajari Sirah Nabawiyyah memiliki banyak manfaat, antara lain: – Memperkuat Iman dan Ketakwaan: Mengetahui lebih dalam tentang Rasulullah SAW membuat kita lebih mengenal dan mencintai beliau, yang pada akhirnya meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. – Meningkatkan Kepahaman Agama: Melalui kajian Sirah Nabawiyyah, kita bisa lebih memahami ajaran-ajaran Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. – Menumbuhkan Kecintaan pada Nabi Muhammad SAW: Memahami berbagai sisi kehidupan Rasulullah SAW akan menumbuhkan rasa cinta dan keinginan untuk meneladani beliau. Donasi Mudah untuk Misi Kebaikan Melalui NF Peduli Selain mengadakan kajian keagamaan, NF Peduli juga mengajak seluruh umat Muslim untuk berpartisipasi dalam program-program sosial kemanusiaan. Anda dapat dengan mudah berdonasi melalui platform crowdfunding di website NFPeduli https://nurulfikripeduli.id Donasi juga bisa dilakukan melalui QR Code/QRIS atau transfer ke Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan nomor rekening 7128233468 atas nama Yayasan Nurul Fikri Peduli. Baca Juga: https://nurulfikripeduli.id/jumat-berkah-keutamaan-sedekah-di-hari-jumat/ Kajian rutin bulanan karyawan NF Peduli tentang Sirah Nabawiyyah memberikan banyak hikmah dan pelajaran berharga. Mari kita terus memperdalam pemahaman kita tentang sejarah Rasulullah SAW dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Jumat Berkah: Keutamaan Sedekah di Hari Jumat
Hari Jumat adalah hari yang istimewa dalam Islam, dikenal sebagai Penghulu segala hari atau Rajanya hari. Di dalamnya terkandung berbagai keutamaan yang membuat umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk bersedekah. Jumat berkah, karena sedekah pada hari Jumat memiliki pahala yang berlipat ganda dan menjadi salah satu amal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Keutamaan Hari Jumat Hari Jumat memiliki tempat istimewa di hati umat Muslim. Rasulullah SAW menyebutnya sebagai hari yang paling mulia di antara hari-hari lainnya. Beberapa keutamaan hari Jumat antara lain: – Dikabulkannya Doa: Di antara waktu-waktu tertentu di hari Jumat, terdapat momen yang sangat mustajab untuk berdoa, di mana Allah SWT akan mengabulkan permintaan hamba-Nya. – Pahala Berlipat Ganda: Setiap amal baik yang dilakukan di hari Jumat, termasuk sedekah, akan diganjar dengan pahala yang berlipat. – Kesempatan Mendapatkan Ampunan: Beribadah di hari Jumat, seperti shalat Jumat dan memperbanyak dzikir, adalah sarana untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Sedekah Mudah dengan Donasi Online Melalui NF Peduli Dalam era digital ini, bersedekah kini semakin mudah dilakukan, salah satunya melalui donasi online di platform Crowdfunding NF Peduli yang bisa diakses di websitenya NF Peduli www.nurulfikripeduli.id. Dengan beberapa klik saja, Anda dapat berbagi kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan di hari yang penuh berkah ini. Tidak hanya melalui website, sedekah jumat juga bisa dilakukan melalui QR Code/QRIS atau Transfer langsung ke Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan nomor rekening 7128233468 atas nama Yayasan Nurul Fikri Peduli. Dengan berbagai metode ini, diharapkan semakin banyak orang yang bisa turut serta dalam berbagi kebaikan di hari Jumat yang penuh berkah dan rahmat. Sedekah Jumat Berkah: Berkah untuk Semua Donasi yang Anda salurkan melalui program Jumat Berkah akan didistribusikan dalam bentuk bantuan makanan atau sembako kepada mereka yang membutuhkan, seperti saudara-saudara kita yang kurang berkecukupan, ojek online, anak jalanan, anak pesantren, anak sekolah, yatim dhuafa, guru, pendidik, hingga mahasiswa yang berada di sekitaran NF Peduli. Penyaluran bantuan ini dilakukan setiap hari Jumat, setelah sholat Jumat, sehingga kebaikan yang Anda berikan akan langsung dirasakan oleh mereka yang membutuhkan. Hari Jumat bukan sekadar hari biasa; ia adalah hari yang penuh dengan berkah dan keutamaan. Dengan bersedekah, terutama di hari Jumat, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga berbagi kebahagiaan dengan sesama. Mari jadikan setiap Jumat lebih berarti dengan bersedekah melalui NF Peduli. Klik nurulfikripeduli.id sekarang dan mulai berbagi kebaikan di hari yang penuh rahmat ini. Yuk mulai berbagi kebaikan di hari yang penuh rahmat ini !
Mengenal 3 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Pertama Kali
Jas Merah (Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah) ~ Ir. Soekarno ~ Sudah lewat 3 hari kita merayakan hari kemerdekaan Indonesia, Namun apakah kalian tahu siapa saja tokoh yang mengibarkan bendera merah putih pertama kali ? Yuk kita berkenalan dengan tiga tokoh penting yang berperan sebagai pengibar bendera merah putih pertama kali. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia mencapai puncak perjuangan kemerdekaannya dengan memproklamasikan kemerdekaan. Peristiwa bersejarah ini ditandai dengan pengibaran bendera merah putih untuk pertama kalinya, sebuah momen yang menjadi simbol kedaulatan bangsa. Di balik momen sakral tersebut, terdapat tiga tokoh penting yang berperan sebagai pengibar bendera merah putih pertama, yaitu Latief Hendraningrat, Suhud, dan S. K. Trimurti. 1. Latief Hendraningrat Latief Hendraningrat merupakan seorang perwira PETA (Pembela Tanah Air), pasukan bentukan Jepang yang terdiri dari pemuda-pemuda Indonesia. Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945, Latief mendapatkan kehormatan untuk menjadi komandan upacara sekaligus pengibar bendera. Ia berdiri tegak di halaman rumah yang beralamat di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Dengan penuh khidmat, Latief memimpin jalannya upacara, dan dengan tangan mantap ia menarik tali untuk mengibarkan bendera merah putih yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati. Bernama lengkap Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat, ia populer karena kelihaiannya di medan juang. 2. Suhud Sastro Kusumo Suhud adalah seorang pemuda yang juga menjadi bagian dari PETA. Bersama Latief Hendraningrat, Suhud berperan penting dalam pengibaran bendera merah putih pertama kali. Suhud membantu Latief dalam mengibarkan bendera, memastikan bahwa prosesnya berjalan lancar dan tanpa hambatan. Ketika menggerek bendera, semua tokoh dan peserta yang ada disana menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Sebagai saksi dan pelaku sejarah, Suhud turut merasakan ketegangan dan semangat yang membara dalam momen tersebut. Meskipun tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas, kontribusi Suhud dalam peristiwa bersejarah ini tetaplah penting. 3. Surastri Karma (SK) Trimurti SK Trimurti adalah seorang jurnalis dan aktivis perempuan yang aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada pagi hari 17 Agustus 1945, SK Trimurti diminta untuk menjadi pengibar bendera merah putih. Namun, dengan rendah hati, ia menolak dan memberikan kesempatan kepada Latief Hendraningrat, seorang prajurit, untuk menjalankan tugas tersebut. Keputusan ini mencerminkan kepribadian SK Trimurti yang mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. Di masanya, SK Trimurti berprofesi sebagai seorang guru sekolah dasar. Bersama Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo, ia berperan sebagai pengibar bendera Merah Putih pertama dalam sejarah Indonesia. Baca Juga: makna kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 Proklamasi dan Pengibaran Bendera: Simbol Kemerdekaan Pengibaran bendera merah putih pada tanggal 17 Agustus 1945 menandai lahirnya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Momen ini diabadikan sebagai simbol persatuan dan perjuangan bangsa yang telah melawan penjajahan selama berabad-abad. Ketiga sosok pengibar bendera ini, meskipun berbeda latar belakang, bersatu dalam satu tujuan, yaitu kemerdekaan Indonesia. Peran mereka menjadi catatan penting dalam sejarah bangsa, yang patut dikenang dan dihormati oleh seluruh generasi penerus. Sebagai generasi penerus, kita harus terus menghargai dan mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Kisah tiga orang pengibar bendera merah putih pertama kali ini mengajarkan kita tentang keberanian, pengorbanan, dan semangat persatuan yang harus terus dijaga. Dengan demikian, artikel ini tidak hanya memberikan informasi sejarah, tetapi juga menginspirasi kita untuk terus menjaga nilai-nilai kemerdekaan dan persatuan bangsa. Kunjungi halaman media sosial kami untuk informasi menarik lainnya! Instagram: https://www.instagram.com/nfpeduli Facebook: https://www.facebook.com/nfpeduli TikTok: https://www.tiktok.com/nfpeduli Youtube: https://www.youtube.com/@nfpeduli Donasi mudah dan terpercaya melalaui online di https://nurulfikripeduli.id/donasi/program-donasi/
Makna Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79
Sudah lewat 2 hari kita ber-euforia merayakan momen bersejarah bangsa Indonesia, yaitu memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024, Republik Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke-79. Perayaan ini bukan hanya sekadar seremoni tahunan, melainkan momen refleksi mendalam tentang makna kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata para pahlawan bangsa ini harus dimaknai dengan penuh rasa syukur dan penghargaan. Berikut makna kemerdekaan Republik Indonesia yang harus kita tanamkan pada diri dan sanubari kita. Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan Kemerdekaan adalah anugerah dan rahmat terbesar yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada bangsa Indonesia. Selama 79 tahun, Indonesia telah berkembang menjadi negara yang berdaulat dengan segala dinamika yang mengiringinya. Mensyukuri nikmat kemerdekaan berarti menghargai setiap kesempatan yang diberikan untuk hidup dalam kebebasan. Kebebasan ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari kebebasan berpendapat, berkarya, hingga menentukan masa depan bangsa. Namun, rasa syukur tidak hanya cukup diungkapkan dalam bentuk kata-kata. Sebagai bangsa yang merdeka, kita juga harus mampu menjaga dan memanfaatkan kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya. Hal ini bisa dilakukan dengan terus bekerja keras, berinovasi, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Jangan Melupakan Sejarah Sejarah adalah pondasi dari identitas sebuah bangsa. Melalui sejarah, kita dapat memahami betapa besar pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan. Mereka berjuang tanpa pamrih, mengorbankan nyawa dan harta demi masa depan bangsa yang lebih baik. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus, kita wajib menghargai dan mempelajari sejarah bangsa ini. Memahami sejarah bukan hanya tentang mengetahui tanggal dan peristiwa penting, tetapi juga tentang mengambil hikmah dari setiap perjuangan. Dengan begitu, kita dapat meneruskan semangat juang para pahlawan dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Menghargai Para Pejuang Kemerdekaan Penghargaan terhadap para pejuang kemerdekaan tidak hanya diberikan dalam bentuk penghormatan pada hari-hari besar nasional. Lebih dari itu, kita harus menghargai nilai-nilai perjuangan yang mereka tinggalkan. Nilai-nilai seperti keberanian, keikhlasan, dan semangat gotong royong harus tetap hidup dalam setiap tindakan kita sehari-hari. Sebagai bentuk konkret penghargaan, kita juga harus memperhatikan kesejahteraan para veteran dan keluarganya. Mereka adalah saksi hidup dari perjuangan bangsa ini, dan sudah sepatutnya kita memberikan penghormatan yang layak kepada mereka. Makna Kemerdekaan Republik Indonesia Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia Makna kemerdekaan bagi kehidupan bangsa Indonesia sangatlah luas dan mendalam. Kemerdekaan bukan hanya soal bebas dari penjajahan, tetapi juga tentang kemampuan untuk berdiri di atas kaki sendiri, menentukan arah bangsa, dan mencapai kesejahteraan bersama. Kemerdekaan memberikan kita kesempatan untuk membangun bangsa yang mandiri, adil, dan makmur. Dalam kehidupan sehari-hari, kemerdekaan harus dimaknai dengan terus memperjuangkan hak-hak dasar setiap warga negara, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Setiap individu harus memiliki kesempatan yang sama untuk meraih mimpinya tanpa ada diskriminasi atau ketidakadilan. Sebagai penutup, mari kita jadikan peringatan kemerdekaan yang ke-79 ini sebagai momentum untuk merenung dan memperbaharui komitmen kita dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Dengan mensyukuri nikmat kemerdekaan, tidak melupakan sejarah, menghargai para pejuang, dan memaknai kemerdekaan dengan tindakan nyata, kita akan mampu menjaga dan mengisi kemerdekaan ini dengan penuh tanggung jawab. Indonesia Merdeka! Kunjungi halaman media sosial kami untuk informasi menarik lainnya! Instagram: https://www.instagram.com/nfpeduli Facebook: https://www.facebook.com/nfpeduli TikTok: https://www.tiktok.com/nfpeduli Youtube: https://www.youtube.com/@nfpeduli Donasi mudah dan terpercaya melalaui online di https://nurulfikripeduli.id/donasi/program-donasi/
Kiat Mengenali Bakat, Minat, dan Potensi Diri
Pagi hari yang cerah di Aula Rumah Peduli Nurul Fikri, suasana penuh semangat dan antusiasme dari siswa-siswi memenuhi ruangan saat SMP Islam Nurul Fikri Peduli menggelar kegiatan Stadium General dengan tema yang sangat relevan bagi perkembangan siswa: “Kiat Mengenali Bakat, Minat, dan Potensi Diri.” Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan diri siswa, memberikan mereka wawasan mendalam tentang cara mengenali potensi diri sejak dini. Sebagai narasumber utama, Kak Mahfudz Roji, M.Pd., CHt., CHA, seorang motivator profesional yang dikenal dengan pendekatannya yang inspiratif dan praktis, memberikan paparan yang sangat menarik. Beliau memulai dengan memaparkan materi disertai dengan games-games edukatif. Kak Roji menekankan bahwa setiap individu memiliki bakat yang unik jika dikenali dan dikembangkan, dapat membawa mereka menuju kesuksesan di masa depan. Selama sesi tersebut, Kak Roji memberikan berbagai tips praktis tentang bagaimana siswa dapat mengenali bakat dan minat mereka sendiri. Beliau mendorong para siswa untuk tidak takut mencoba hal-hal baru dan untuk terus mencari apa yang benar-benar membuat mereka bersemangat. Tak hanya itu, siswa juga diajak untuk berinteraksi langsung melalui sesi tanya jawab yang sangat interaktif. Banyak siswa yang dengan antusias bertanya tentang cara terbaik untuk mengenali bakat mereka, cara mengatasi hambatan dalam pengembangan diri, dan bagaimana mereka bisa mulai merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik. Kak Roji dengan sabar menjawab setiap pertanyaan, memberikan motivasi, serta mengingatkan pentingnya fokus pada proses daripada hasil semata. Acara yang berlangsung dengan sangat dinamis ini juga diisi dengan berbagai aktivitas menarik yang melibatkan siswa secara langsung, seperti permainan peran dan simulasi, yang semuanya dirancang untuk membantu siswa mengenali minat dan potensi mereka. Sesi ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membangun rasa percaya diri siswa untuk berani mengeksplorasi kemampuan mereka lebih jauh. Kegiatan Stadium General ini diharapkan menjadi awal dari perjalanan panjang para siswa SMP Islam Nurul Fikri Peduli dalam mengenali dan mengembangkan bakat, minat, serta potensi diri mereka. Dengan bimbingan para ahli seperti Kak Roji, para siswa mendapatkan bekal yang sangat berharga untuk terus mengasah diri dan menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Dengan berakhirnya kegiatan ini, SMP Islam Nurul Fikri Peduli berhasil memberikan pengalaman berharga yang tentunya akan berdampak positif dalam perjalanan hidup para siswanya. Diharapkan, apa yang mereka pelajari dalam Stadium General ini akan menjadi fondasi kuat dalam mengarungi kehidupan, dengan bakat, minat, dan potensi diri yang terasah dengan baik. Sebagai tambahan bahwa kegiatan ini disiarkan secara langsung melalui kanal youtube NF Peduli TV yang bisa dilihat rekamannya di https://www.youtube.com/watch?v=Ldc6w_WSVgI Baca artikel lainnya yang lebih menarik dan informati di www.nurulfikripeduli.id