Apa Itu Islam, Iman, dan Ihsan? Kupas Tuntas Hadits Arbain Nawawi ke-2

Hadits Arbain Nawawi ke-2 menjadi salah satu ajaran penting yang merangkum inti agama Islam. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad ﷺ menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Malaikat Jibril mengenai tiga hal mendasar. Yaitu: Islam, Iman, dan Ihsan. Dialog singkat ini bukan sekadar percakapan, melainkan penegasan bahwa ketiga unsur tersebut adalah fondasi yang menyempurnakan agama seorang Muslim.

Diriwayatkan bahwa Malaikat Jibril datang menemui Rasulullah dalam wujud seorang laki-laki tampan, berpenampilan sangat bersih, dan mengenakan pakaian putih tanpa tanda-tanda perjalanan jauh. Kehadirannya mengejutkan para sahabat, karena mereka tidak mengenalnya. Lalu ia duduk dekat dengan Rasulullah ﷺ dan mengajukan beberapa pertanyaan, dimulai dengan “Apa itu Islam?” Nabi pun menjawab bahwa Islam adalah bersyahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan haji bagi yang mampu. Inilah lima rukun Islam yang menjadi identitas lahiriah seorang Muslim.

Setelah itu Jibril bertanya, “Apa itu Iman?” Rasulullah ﷺ menjawab bahwa iman adalah keyakinan kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab, para rasul, hari akhir, serta percaya pada takdir baik maupun buruk. Enam rukun iman ini menunjukkan dimensi keyakinan yang tidak kasat mata, namun menjadi dasar dari seluruh amal ibadah seorang Muslim.

Pertanyaan berikutnya, “Apa itu Ihsan?” Rasulullah ﷺ menjelaskan, “Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya, yakinlah bahwa Dia senantiasa melihatmu.” Inilah dimensi spiritual tertinggi, ketika seorang Muslim beribadah dengan penuh kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap detik kehidupannya.

Hadits ini menunjukkan betapa Islam, Iman, dan Ihsan saling berkaitan. Islam menekankan pada praktik lahiriah, Iman menegaskan keyakinan batiniah, dan Ihsan melengkapi keduanya dengan kualitas spiritual yang penuh kesungguhan. Seorang Muslim yang hanya mengamalkan rukun Islam tanpa memperkuat iman bisa kehilangan makna, begitu pula iman yang tidak diwujudkan dalam amal ibadah akan terasa kosong. Ihsan hadir untuk menyempurnakan keduanya dengan menghadirkan rasa kehadiran Allah dalam segala hal.

Relevansi hadits ini sangat besar dalam kehidupan modern. Banyak orang yang menjalankan ibadah sebatas rutinitas tanpa menghadirkan hati dan kesadaran penuh. Konsep Ihsan mengingatkan kita bahwa kualitas ibadah bukan hanya ditentukan oleh jumlah rakaat atau banyaknya amal, melainkan oleh kesadaran bahwa Allah selalu melihat setiap perbuatan kita. Dengan Ihsan, seorang Muslim akan lebih berhati-hati dalam bersikap, lebih jujur dalam bekerja, serta lebih tulus dalam berbuat baik.

Selain itu, hadits ini juga memberikan pelajaran berharga dalam metode pendidikan. Cara Jibril bertanya kepada Rasulullah ﷺ di hadapan para sahabat menjadi model pembelajaran interaktif. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mendorong perhatian, melibatkan audiens, dan memberikan kesempatan bagi semua yang hadir untuk memahami inti ajaran Islam. Metode tanya jawab ini menunjukkan bahwa mengajar bukan hanya sekadar menyampaikan informasi, melainkan juga menggugah rasa ingin tahu dan melibatkan partisipasi.

Menariknya, hadits ini juga menyinggung adab dan penampilan. Malaikat Jibril datang dengan pakaian rapi dan bersih, memberi isyarat bahwa menghadiri majelis ilmu sebaiknya dilakukan dengan sikap sopan dan tampilan yang terhormat. Hal ini menjadi pengingat bagi umat Islam bahwa ilmu adalah sesuatu yang mulia, dan menghormatinya termasuk dengan cara menjaga kebersihan diri saat belajar.

Jika direnungkan lebih dalam, Hadits Arbain ke-2 ini tidak hanya berbicara tentang agama dalam arti sempit, melainkan juga menyentuh aspek etika, spiritualitas, dan pendidikan. Islam memberi pedoman tindakan, Iman menanamkan keyakinan, dan Ihsan menumbuhkan kesadaran spiritual yang menyeluruh. Ketiganya membentuk keseimbangan yang sempurna bagi seorang Muslim dalam menjalani kehidupan dunia sekaligus mempersiapkan kehidupan akhirat.

Pada akhirnya, Islam, Iman, dan Ihsan adalah tiga pilar yang tidak bisa dipisahkan. Hadits ini mengajarkan kita untuk tidak hanya berhenti pada formalitas ibadah, tetapi juga memperkuat keyakinan dan menghadirkan rasa kehadiran Allah dalam setiap langkah hidup. Dengan begitu, agama tidak hanya hadir di masjid atau dalam ritual, melainkan membimbing seluruh aspek kehidupan sehari-hari.

nurulfikripeduli.id

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Islam, Iman, dan Ihsan

1. Apa itu Islam dalam Hadits Arbain ke-2?
Islam dalam hadits ini dijelaskan sebagai praktik nyata berupa syahadat, shalat, zakat, puasa Ramadhan, dan haji jika mampu. Inilah lima rukun yang menjadi dasar amal lahiriah seorang Muslim.

2. Apa perbedaan Islam dan Iman?
Islam lebih menekankan pada amal perbuatan yang terlihat, seperti ibadah fisik. Sedangkan Iman berkaitan dengan keyakinan batin yang tidak terlihat, seperti percaya kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir, dan takdir. Keduanya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan.

3. Apa itu Ihsan dan mengapa penting?
Ihsan adalah beribadah kepada Allah seakan-akan kita melihat-Nya. Jika tidak mampu, maka yakinlah bahwa Allah selalu melihat kita. Ihsan penting karena meningkatkan kualitas ibadah dari sekadar rutinitas menjadi ibadah penuh kesadaran spiritual.

4. Bagaimana cara menerapkan Ihsan dalam kehidupan sehari-hari?
Ihsan dapat diterapkan dengan menjaga niat dalam setiap amal, berbuat baik dengan tulus, berlaku jujur dalam pekerjaan, serta senantiasa merasa diawasi Allah dalam segala aktivitas, baik di tempat umum maupun pribadi.

5. Mengapa hadits ini dianggap sangat penting?
Hadits Arbain ke-2 merangkum inti agama Islam dalam tiga konsep besar: Islam, Iman, dan Ihsan. Ketiganya membentuk fondasi yang menyeluruh, sehingga seorang Muslim yang memahami hadits ini dapat menjalankan agamanya secara utuh, lahir maupun batin.

sumber: ustadz farid nu’man hasan dalam tayangan youtube NF Peduli TV https://youtu.be/VW85f_EZWZc

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tentang Artikel

Portal Artikel website NF Peduli merupakan informasi aktual berupa literasi digital untuk pembaca supaya melek informasi.

Sub Artikel

Artikel Lainnya

Kategori

Commitment to Care and Share

Lembaga kemanusiaan Nurul Fikri Peduli yang Amanah, Profesional dan Inklusif.

Video

© 2024 Nurul Fikri Peduli